Saturday, 10 December 2011

GLOBALISASI DALAM PENDIDIKAN


Giddens dalam Peters (2011:4) mendefinisikan globalisasi sebagai intensifikasi hubungan sosial global yang menghubungkan komunitas lokal sedemikian rupa sehingga peristiwa yang terjadi di kawasan yang jauh bisa dipengaruhi oleh peristiwa yang terjadi di suatu tempat yang jauh pula, dan sebaliknya. Dalam konteks ini, globalisasi juga dipahami sebagai sebuah proses atau serangkaian proses yang melahirkan sebuah transformasi dalam spatial organization dari hubungan sosial dan transaksi ditinjau dari segi ekstensitas, intensitas, kecepatan dan dampaknya yang memutar mobilitas antar-benua atau antar-regional serta jejaringan aktivitas.
Globalisasi tidak hanya berdampak pada komunikasi tetapi telah masuk kedalam segala aspek sosial dalam kehidupan manusia. Bagaimana globalisasi memiliki peranan yang kuat dalam berbagai bidang juga ditunjukkan misalnya, dalam hal bisnis, ekonomi, politik, industri, dan tentunya dunia pendidikan pun tidak bisa luput dari imbas dan pengaruh yang dihembuskan oleh globalisasi. Hal ini tentunya meliputi segal aspek yang ada mulai terkait dengan kurikulum, metode dan penggunaan sarana pendidikan yang ada.
Saat ini dominasi era global telah membuat para penyelenggara pendidikan terjebak dalam perasaan ketidak-pastian dengan sistem pendidikan saat ini. Dunia pendidikan kita sudah berkali-kali mengalami perubahan kurikulum. Setidaknya sudah enam kali perubahan kurikulum tercatat dalam sejarah, yakni Kurikulum 1962, 1968, 1975, 1984, 1994, KBK hingga KTSP. Namun, apa dampaknya terhadap kemajuan peradaban bangsa serta apakah pendidikan di negeri ini mampu melahirkan anak-anak bangsa yang visioner yang mampu membawa bangsa ini berdiri sejajar dan terhormat dengan negara lain di kancah global menjadi sesuatu wacana tersendiri yang perlu ditegaskan.
Bahkan untuk saat ini tingkat kemajuan-kemajuan yang dicapai ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi, telah melampaui kesiapan lembaga-lembaga pendidikan dalam mendesign kurikulum, metode dan sarana yang dimiliki guna menghasilkan lulusan-lulusannya memasuki sebuah era yang ditandai dengan tingkat kompetisi dan perubahan yang begitu masif dan cepat. Saat ini, persoalan yang dihadapi oleh lembaga pendidikan bukan lagi sekadar relevansi antara konten yang diberikan kepada peserta didik dengan kebutuhan dunia kerja supaya lulusannya siap memasuki dunia kerja, tetapi dunia pendidikan juga dituntut untuk selalu mencermati relevansi dimensi pedagogies-didaktif dengan trend budaya global.
Perlu dicermati bahwa globalisasi membawa akibat terjadinya perubahan yang terus menerus dan semakin cepat. Fenomena perubahan yang kian berakselerasi memberi imperatif berbagai lembaga pendidikan yang ada untuk terus melakukan self reform jika ingin tetap mempertahankan eksistensinya di jaman yang berlari seperti sekarang. Namun, juga perlu diperhatikan bahwa jika reformasi dilakukan secara serampangan, sekadar reaktif dan tidak visioner, justru akan menyebabkan terjadinya degradasi kemanusiaan di masa mendatang.

No comments:

Post a Comment